(57359 produk tersedia)
Roda sepeda rem belakang merupakan komponen penting sepeda yang membantu memperlambat atau menghentikan sepeda. Terdapat berbagai jenis roda sepeda dengan rem yang tersedia di pasaran saat ini. Berikut adalah penjelasan detail mengenai beberapa di antaranya:
Rem Cakram
Rem cakram merupakan jenis sistem rem yang semakin populer, terutama pada sepeda gunung kelas atas, sepeda cyclocross, dan beberapa sepeda jalan raya. Sistem rem ini lebih canggih daripada rem pelek. Fitur ini memiliki cakram logam (rotor) yang terpasang pada hub roda. Saat tuas rem ditarik, kabel hidrolik atau mekanis menarik bantalan rem ke arah rotor, menciptakan gesekan yang dibutuhkan untuk memperlambat sepeda atau menghentikannya. Sistem ini menawarkan daya henti yang lebih baik dan performa konsisten dalam semua kondisi cuaca. Selain itu, sistem ini mengurangi risiko kerusakan roda akibat pengereman yang keras. Namun, rem cakram lebih berat daripada rem pelek dan lebih kompleks.
Rem Pelek
Rem pelek merupakan jenis sistem rem yang populer digunakan pada banyak sepeda, terutama sepeda jalan raya dan beberapa sepeda gunung. Sistem rem ini menggunakan bagian luar roda (pelek) untuk menciptakan gesekan dan memperlambat pergerakan sepeda. Saat tuas rem ditarik, bantalan rem didorong ke arah pelek roda, menciptakan gesekan yang dibutuhkan untuk memperlambat atau menghentikan sepeda. Sistem ini sederhana, ringan, dan mudah dirawat. Namun, performanya dapat terpengaruh oleh kondisi cuaca basah.
Rem Tromol
Rem tromol merupakan jenis sistem rem lain yang digunakan pada sepeda. Sistem rem ini terletak di hub roda. Hal ini membuatnya kurang rentan terhadap kerusakan dan keausan dari faktor eksternal. Sistem ini membutuhkan sedikit perawatan dan menawarkan daya henti yang andal. Namun, rem tromol lebih berat daripada rem pelek dan rem cakram, serta menawarkan daya henti yang lebih rendah.
Rem Cantilever
Rem Cantilever merupakan jenis sistem rem pelek. Rem ini terutama digunakan pada sepeda cyclocross, beberapa sepeda gunung, dan sepeda touring lawas. Sistem rem ini menggunakan dua lengan yang dipasang di kedua sisi garpu sepeda atau segitiga belakang dan terhubung ke baut pusat. Saat tuas rem ditarik, lengan dipaksa ke dalam ke arah pelek, menciptakan gesekan yang dibutuhkan untuk memperlambat atau menghentikan sepeda. Rem Cantilever menawarkan jarak bebas yang lebih baik untuk ban yang lebih besar dan lumpur. Namun, rem ini lebih sulit disetel dan memiliki daya henti yang lebih rendah daripada sistem rem lainnya.
Beberapa skenario aplikasi roda sepeda dengan rem belakang adalah sebagai berikut:
Saat memilih roda sepeda rem belakang, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan untuk memastikan bahwa seseorang mendapatkan roda yang paling cocok untuk kebutuhan dan preferensi individu. Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu diingat:
Setiap roda rem sepeda memiliki fungsinya sendiri, fitur, dan desain yang akan membuatnya lebih efisien dan efektif dalam memperlambat atau menghentikan sepeda. Berikut adalah fungsi, fitur, dan desain dari beberapa roda rem sepeda yang umum:
Fungsi: Tujuan utama rem roda sepeda adalah untuk memperlambat atau menghentikan pergerakan sepeda. Beberapa rem melakukan ini dengan menciptakan gesekan terhadap pelek roda, sementara yang lain lebih canggih dan menciptakan gesekan terhadap sumbu roda, yang mengakibatkan hub.
Fitur: Rem roda sepeda dibuat dengan cara yang berbeda. Beberapa yang umum meliputi yang berikut:
Desain: Rem roda sepeda dapat dirancang sebagai rem pelek atau rem cakram. Rem pelek dipasang pada pelek roda dan mudah dipasang. Di sisi lain, rem cakram dipasang pada hub roda dan menawarkan daya henti dan performa yang lebih baik dalam semua kondisi cuaca.
Q1: Dapatkah semua orang memasang rem belakang sepeda sendiri?
A1: Memasang rem belakang sepeda dapat menjadi aktivitas DIY yang sederhana bagi pengendara sepeda yang menikmati perawatan dan mengutak-atik sepeda mereka. Namun, jika rem yang dimaksud adalah rem cakram dan roda tersebut adalah roda thru-axle, pemasangan mungkin membutuhkan lebih banyak keahlian dan ketepatan. Selain itu, jika rem tersebut adalah rem hidrolik, pemasangan mungkin membutuhkan keterampilan dan alat khusus.
Q2: Apa saja tanda-tanda rem belakang yang rusak?
A2: Beberapa tanda yang dapat menunjukkan rem belakang yang rusak meliputi: putaran roda yang berlebihan saat rem diaplikasikan; tuas rem yang lembek atau longgar; suara berderit atau berdecit saat rem diaplikasikan; dan roda belakang terkunci jika rem belakang ditarik terlalu keras.
Q3: Apa perbedaan antara rem cakram dan rem tromol?
A3: Rem cakram merupakan jenis rem yang lebih canggih dan populer yang ditemukan pada banyak sepeda modern. Rem ini menggunakan rotor logam yang dipasang pada roda dan menawarkan daya henti dan performa yang lebih baik dalam kondisi basah. Di sisi lain, rem tromol merupakan jenis rem yang lebih lama yang kurang umum pada sepeda. Rem ini menggunakan drum logam di sisi dalam roda dan tertutup untuk melindunginya dari elemen. Meskipun rem tromol andal, rem ini tidak memberikan daya henti atau disipasi panas dari rem cakram.
Q4: Dapatkah masalah rem belakang memengaruhi performa rem depan?
A4: Ya, beberapa masalah dengan sistem pengereman dapat memengaruhi performa rem depan. Misalnya, jika tuas rem lembek atau longgar, hal ini dapat menyebabkan pengurangan yang signifikan dalam daya pengereman untuk rem belakang dan depan. Selain itu, jika roda berputar secara berlebihan saat rem diaplikasikan, ini dapat menunjukkan masalah sistem rem yang memengaruhi roda belakang dan depan.