Slab girder

(583 produk tersedia)

Tentang slab girder

Jenis-jenis pelat girder

Pelat girder adalah jenis pelat beton bertulang yang terdiri dari balok beton bertulang kecil dan paralel. Balok-balok ini, yang dikenal sebagai girder, berjalan searah dan menopang pelat beton yang berjalan tegak lurus terhadapnya. Sistem pelat ini sering digunakan dalam jembatan, tempat parkir, dan bangunan industri. Ini adalah cara yang hemat biaya dan efisien untuk menciptakan ruang besar tanpa memerlukan banyak kolom penyangga.

Ada dua jenis utama pelat girder: pelat girder konvensional dan pelat girder pasca tekan. Berikut adalah analisis mendalam dari kedua jenis tersebut:

  • Pelat girder konvensional

    Sistem pelat ini menggunakan teknik beton bertulang biasa. Ini terdiri dari balok beton dan pelat yang telah diperkuat dengan tulangan baja. Tulangan baja biasanya ditempatkan di zona tarik, yaitu area yang mengalami tegangan tarik. Balok beton, bersama dengan pelat, digunakan untuk membuat kerangka yang mendistribusikan beban ke kolom bangunan.

    Keuntungan utama dari pelat girder konvensional adalah kesederhanaan dan hemat biaya. Mereka mudah dibangun dan tidak memerlukan peralatan atau keterampilan khusus. Selain itu, mereka cocok untuk berbagai jenis dan ukuran bangunan. Namun, pelat girder konvensional juga memiliki beberapa kelemahan. Mereka relatif berat, yang dapat meningkatkan biaya struktur bangunan. Selain itu, kecepatan konstruksinya lebih lambat dibandingkan dengan pelat girder lainnya.

  • Pelat girder pasca tekan

    Pelat girder ini dirancang untuk menopang beban dan bentang yang lebih tinggi. Mereka lebih ringan dan lebih efisien daripada pelat girder konvensional. Pelat girder pasca tekan memiliki tendon baja berkekuatan tinggi yang ditekan setelah beton mengeras. Tendon ini ditempatkan di saluran yang membentang sepanjang girder dan pelat. Setelah beton mengeras, tendon ditekan menggunakan dongkrak hidrolik. Beton kemudian dipadatkan untuk membungkus tendon, menciptakan struktur komposit.

    Keuntungan dari pelat girder pasca tekan meliputi defleksi yang berkurang, kemampuan bentang yang meningkat, dan ketebalan keseluruhan yang berkurang. Mereka cocok untuk struktur di mana meminimalkan berat pelat sangat penting. Misalnya, garasi parkir dan jembatan. Namun, pelat girder pasca tekan lebih kompleks untuk dibangun. Mereka memerlukan peralatan khusus dan tenaga kerja terampil, sehingga menjadikannya lebih mahal.

Fungsi dan fitur pelat girder

Pelat girder dengan balok dan pelat beton bertulang baja adalah cara untuk membangun lantai dan atap pada bangunan. Berikut adalah fitur dan fungsi pelat girder:

  • Menopang Beban:

    Fungsi utama girder adalah untuk menopang beban besar. Girder berjalan sejajar dengan dinding dan menopang pelat. Mereka membawa beban material bangunan, lantai, dan atap. Mereka juga menopang beban hidup, yaitu beban yang berubah-ubah seperti furnitur, orang, dan peralatan. Karena terbuat dari baja atau beton bertulang, mereka dapat menopang beban berat tanpa menekuk atau patah.

  • Mendistribusikan Beban:

    Girder membawa beban dan mendistribusikannya ke kolom, dinding fondasi, atau penyangga vertikal. Beban tersebar di area yang lebih luas sehingga tidak ada bagian yang menerima beban terlalu banyak. Hal ini dilakukan oleh sistem girder dan pelat, yang mentransfer beban secara efisien ke elemen struktural vertikal. Dengan mendistribusikan beban secara merata, girder memastikan tidak ada bagian struktur di bawahnya yang mengalami tekanan berlebihan. Hal ini menjaga seluruh bangunan tetap aman dan stabil.

  • Membentang Jarak Jauh:

    Pelat girder dapat membentang jarak jauh tanpa penyangga internal. Balok beton bertindak sebagai kantilever, membawa beban melintasi ruang panjang ke titik penyangga berikutnya. Hal ini dilakukan oleh aksi girder yang dalam dan kaku, yang menahan lentur saat membawa beban melintasi. Semakin besar jarak antara penyangga, semakin besar pelat girder dan semakin banyak beban yang dapat dibawanya melintasi bentang. Hal ini memungkinkan rencana lantai dan desain atap terbuka dengan sedikit penyangga di tengah.

  • Mengurangi Defleksi:

    Pelat girder membantu mengurangi defleksi, yaitu lentur atau kendur pada lantai dan atap. Balok beton ditempatkan berdekatan, membuat struktur kaku dan stabil yang menahan lentur. Karena mereka dalam dan kaku, mereka menjaga permukaan lantai dan atap tetap stabil. Stabilitas ini penting untuk penampilan dan keamanan bangunan. Defleksi yang lebih sedikit berarti lantai dan langit-langit tidak akan menekuk atau kendur, menjaga ruangan tetap terlihat bagus. Hal ini juga membantu menjaga integritas struktural dan keamanan.

  • Kemudahan Konstruksi:

    Mereka membuat bangunan lebih mudah karena sistemnya sederhana dan membutuhkan lebih sedikit penyangga selama konstruksi. Bentang besar berarti lebih sedikit balok internal yang dibutuhkan, yang mempercepat waktu pembangunan. Jumlah penyangga dan balok interior yang berkurang meningkatkan keamanan di lokasi konstruksi. Pekerja memiliki risiko jatuh atau menabrak sesuatu yang lebih rendah. Secara keseluruhan, hal ini membuat bangunan dengan pelat girder menjadi proses yang lebih cepat dan lebih aman.

Skenario penggunaan pelat girder

Pelat beton pracetak dengan girder baja digunakan dalam berbagai skenario konstruksi. Berikut adalah beberapa skenario penggunaan umum:

  • Konstruksi Industri

    Pelat beton pracetak banyak digunakan dalam konstruksi pabrik, gudang, dan pusat distribusi. Kapasitas bebannya yang tinggi membuatnya cocok untuk menyimpan mesin berat, peralatan, dan inventaris besar. Selain itu, waktu konstruksi yang cepat dan biaya tenaga kerja yang berkurang yang terkait dengan beton pracetak berkontribusi pada konstruksi fasilitas industri yang efisien dan hemat biaya.

  • Bangunan Komersial

    Pelat ini biasanya digunakan dalam konstruksi bangunan komersial seperti pusat perbelanjaan, kompleks perkantoran, garasi parkir, dan hotel. Kemampuan pelat girder untuk membentang jarak jauh tanpa kolom internal memungkinkan rencana lantai terbuka dan pemanfaatan ruang yang fleksibel di ruang komersial. Selain itu, ketahanan dan persyaratan perawatan yang rendah dari beton pracetak sangat penting untuk area lalu lintas tinggi seperti lantai pusat perbelanjaan dan dek garasi parkir.

  • Jembatan dan Flyover

    Pelat beton pracetak dengan girder baja banyak digunakan dalam konstruksi jembatan dan flyover. Distribusi beban yang diberikan oleh girder baja memastikan stabilitas dan keamanan lalu lintas kendaraan dan pejalan kaki. Selain itu, perakitan cepat dan pengecoran di lokasi minimal yang diperlukan untuk struktur ini mengurangi gangguan lalu lintas selama konstruksi.

  • Struktur Parkir

    Pelat ini ideal untuk membangun garasi parkir dan struktur. Rasio kekuatan terhadap berat girder baja yang tinggi memungkinkan desain parkir bertingkat dengan kapasitas beban yang diperlukan. Selain itu, ketahanan material beton pracetak menahan efek lalu lintas kendaraan, keausan ban, dan paparan bahan kimia penghilang es di iklim dingin.

  • Fasilitas Pendidikan dan Institusional

    Pelat beton bertulang girder baja digunakan dalam konstruksi sekolah, universitas, rumah sakit, dan gedung pemerintahan. Bentang panjang pelat ini menciptakan ruang kelas yang fleksibel, aula kuliah, dan ruang serbaguna. Selain itu, ketahanan dan umur panjang beton pracetak penting untuk fasilitas institusional yang membutuhkan penggunaan konsisten, seperti perpustakaan dan pusat masyarakat.

  • Proyek Infrastruktur

    Pelat ini dapat digunakan dalam konstruksi pembangkit listrik, fasilitas pengolahan air, dan proyek infrastruktur lainnya. Stabilitas dan integritas struktural pelat girder menopang mesin dan peralatan berat yang digunakan dalam proses industri. Selain itu, ketahanan beton pracetak terhadap bahan kimia keras dan kondisi lingkungan bermanfaat untuk fasilitas infrastruktur yang mengalami paparan seperti itu.

Cara memilih pelat girder

Beberapa faktor harus dipertimbangkan saat memilih pelat girder untuk proyek konstruksi. Penting untuk memilih pelat girder yang memenuhi persyaratan struktural dan hemat biaya.

  • Kapasitas beban dan bentang

    Pertimbangan utama haruslah kapasitas beban yang diperlukan dan bentang antara penyangga. Beban berat dan bentang yang lebih panjang mungkin memerlukan pelat girder baja karena kapasitas bebannya yang lebih tinggi. Sebaliknya, pelat beton lebih ekonomis untuk bentang yang lebih pendek dan beban yang lebih ringan.

  • Keahlian pengembangan dan teknologi

    Pilihan jenis pelat girder mungkin bergantung pada keahlian kontraktor dan teknologi yang tersedia. Konstruksi girder baja memerlukan keterampilan dan peralatan khusus, sedangkan balok pelat beton menawarkan lebih banyak fleksibilitas dalam hal pengecoran di lokasi dan prefabrikasi.

  • Elemen biaya

    Pertimbangkan biaya konstruksi awal dan biaya jangka panjang. Pelat girder baja mungkin memiliki biaya material yang lebih tinggi tetapi membutuhkan waktu yang lebih sedikit untuk dirakit, mengurangi biaya tenaga kerja. Pelat beton mungkin lebih terjangkau tetapi pertimbangkan waktu pengerasan jika dituang di lokasi.

  • Aksesibilitas dan transportasi

    Untuk bentang panjang, penting untuk mempertimbangkan transportasi dan penanganan elemen prefabrikasi. Girder baja lebih praktis untuk transportasi dan pengangkatan dengan crane, sedangkan pelat beton mungkin besar dan berat.

  • Jadwal konstruksi

    Jadwal konstruksi yang diinginkan dapat memengaruhi pilihan pelat girder. Girder baja memungkinkan perakitan cepat dan penyelesaian struktur awal, yang menguntungkan dalam proyek yang sensitif terhadap waktu. Di sisi lain, pelat beton membutuhkan waktu pengerasan jika dituang di lokasi tetapi dapat ditekan untuk mengurangi defleksi dan meningkatkan kekuatan.

  • Kondisi lingkungan

    Kondisi lokasi dan faktor lingkungan juga harus dipertimbangkan saat memilih pelat girder. Misalnya, area dengan kelembapan tinggi atau suhu ekstrem dapat memengaruhi proses pengerasan pelat beton. Dalam kasus seperti itu, girder baja mungkin menjadi pilihan yang lebih tepat.

T&J pelat girder

T1: Apa kelemahan dari pelat girder?

J1: Pelat girder bisa mahal karena baja dan beton yang dibutuhkan. Mereka membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dibangun daripada lantai lainnya karena girder dan balok harus dipasang terlebih dahulu. Ada juga risiko pelat terlalu berat dan merusak penyangga girder atau balok. Ada juga risiko defleksi jika balok penyangga tidak sejajar dengan benar.

T2: Berapa bentang maksimum pelat girder?

J2: Pelat girder dapat membentang hingga 13 meter. Namun, ini akan tergantung pada jenis bangunan, kapasitas beban, dan material yang digunakan. Insinyur struktural akan menentukan bentang setelah mempertimbangkan faktor-faktor ini dengan cermat.

T3: Apa itu pelat girder?

J3: Pelat girder adalah pelat lantai atau atap beton yang disangga oleh girder dan balok. Ini mentransfer beban ke girder dan balok, yang kemudian dibawa oleh kolom atau dinding. Beban didistribusikan secara merata di seluruh pelat dan ditransfer ke struktur penyangga.

T4: Seberapa tebal pelat girder?

J4: Pelat girder biasanya setebal 200 mm. Namun, ketebalan dapat disesuaikan menjadi 150 mm atau 250 mm, tergantung pada kapasitas beban, bentang, dan persyaratan bangunan.

T5: Apa perbedaan antara pelat dan girder?

J5: Pelat adalah permukaan horizontal, sedangkan girder adalah balok berat yang digunakan untuk menopang struktur. Girder membawa beban dan menopang balok, sedangkan pelat mendistribusikan beban ke balok atau girder.

X