(86 produk tersedia)
Sensor oksigen terlarut **galvanik** adalah jenis sensor elektrokimia yang digunakan untuk mengukur jumlah oksigen terlarut dalam cairan, terutama dalam air. Keberadaan oksigen terlarut di badan air merupakan parameter penting untuk pemantauan lingkungan dan pengendalian kualitas air. Berbagai industri, termasuk makanan dan minuman, pengolahan air limbah, farmasi, dan akuakultur, menggunakan sensor galvanik untuk memastikan bahwa air atau media yang digunakan dalam proses mereka memenuhi standar yang diperlukan.
Ada berbagai jenis sensor oksigen terlarut galvanik yang dapat ditemukan pembeli di pasaran, termasuk:
Berdasarkan Material Konstruksi
Sensor oksigen terlarut galvanik dapat memiliki konstruksi yang berbeda tergantung pada material yang digunakan di bagian sensor. Mereka dapat mencakup:
Kaca: beberapa sensor menggunakan membran kaca untuk memisahkan elektroda dari sampel. Kaca tersebut permeabel terhadap oksigen tetapi memungkinkan ion untuk lewat, memastikan bahwa hanya oksigen yang dapat masuk ke permukaan elektroda. Kaca tersebut dilapisi dengan lapisan tipis logam mulia, biasanya platinum, yang berfungsi sebagai elektroda.
Polimer: sensor lain menggunakan membran polimer yang terbuat dari Teflon atau silikon. Membran ini dirancang agar lebih tahan lama dan tahan terhadap pengotoran dibandingkan dengan membran kaca.
Berdasarkan Konfigurasi Elektroda
Ada berbagai konfigurasi untuk elektroda dalam sensor oksigen terlarut galvanik, termasuk:
Sistem Dua Elektroda: ini adalah konfigurasi yang paling umum untuk sensor oksigen terlarut galvanik. Sistem dua elektroda terdiri dari elektroda kerja dan elektroda lawan. Elektroda kerja biasanya terbuat dari logam reaktif seperti platinum atau emas, sedangkan elektroda lawan terbuat dari logam non-mulia seperti perak atau tembaga.
Sistem Tiga Elektroda: beberapa sensor menggunakan sistem tiga elektroda yang terdiri dari elektroda kerja, lawan, dan referensi. Elektroda referensi digunakan untuk mengontrol potensi elektroda kerja, memastikan respons yang lebih stabil dan dapat diulang.
Berdasarkan Prinsip Pengukuran
Secara umum ada dua prinsip pengukuran yang digunakan untuk sensor oksigen terlarut galvanik, termasuk:
Prinsip Polarografik: prinsip ini didasarkan pada reduksi oksigen di permukaan elektroda kerja. Potensi konstan diterapkan antara elektroda kerja dan referensi, mendorong reaksi reduksi yang mengonsumsi oksigen dari larutan di sekitarnya. Arus yang dihasilkan sebanding dengan konsentrasi oksigen dalam larutan.
Prinsip Optik: sensor optik menggunakan pewarna berluminesensi yang dilapisi pada permukaan sensor. Ketika pewarna tersebut dirangsang oleh sumber cahaya, ia memancarkan luminesensi. Keberadaan oksigen terlarut akan memadamkan luminesensi, mengubah intensitas cahaya yang dipancarkan. Perubahan luminesensi sebanding dengan konsentrasi oksigen dalam larutan.
Produsen menyediakan berbagai spesifikasi untuk sensor oksigen terlarut galvanik agar sesuai dengan berbagai aplikasi. Berikut adalah beberapa spesifikasi kunci:
Rentang Pengukuran
Rentang pengukuran sensor menunjukkan tingkat oksigen terlarut terendah dan tertinggi yang dapat diukur secara akurat. Biasanya, rentang ini antara 0-20 mg/L atau 0-200 μg/L. Beberapa sensor mungkin memiliki rentang yang diperluas untuk aplikasi tertentu.
Kompensasi Suhu
Tingkat oksigen terlarut dipengaruhi oleh suhu air. Oleh karena itu, sensor galvanik dengan kompensasi suhu otomatis memberikan pengukuran yang akurat di berbagai suhu, biasanya dari 0-40°C (32-104°F).
Waktu Respons
Waktu respons adalah waktu yang dibutuhkan sensor untuk stabil setelah perubahan konsentrasi oksigen terlarut. Waktu respons yang lebih pendek, biasanya berkisar dari 10 hingga 60 detik, memungkinkan pemantauan real-time perubahan cepat dalam tingkat oksigen.
Material yang Dibasahi
Material yang bersentuhan dengan air memengaruhi kompatibilitas sensor dengan berbagai aplikasi. Material yang umum digunakan untuk sensor oksigen terlarut galvanik meliputi baja tahan karat, kaca, dan epoksi, yang memastikan ketahanan dan ketahanan terhadap korosi.
Masa Pakai Elektroda
Masa pakai elektroda sensor, khususnya anoda dan katoda, adalah pertimbangan penting. Elektroda ini membutuhkan penggantian berkala setelah sejumlah jam penggunaan tertentu, seringkali berkisar dari 1.000 hingga 3.000 jam, tergantung pada desain sensor dan kondisi pengoperasian.
Sumber Daya
Sensor oksigen terlarut galvanik membutuhkan sumber daya untuk beroperasi. Tergantung pada desain sensor, persyaratan sumber daya mungkin berkisar dari 12 hingga 24 VDC, dengan konsumsi arus 20-50 mA.
Perawatan rutin sangat penting untuk sensor oksigen terlarut galvanik untuk memastikan akurasi dan memperpanjang masa pakainya. Berikut adalah beberapa persyaratan perawatan:
Ketika membeli sensor oksigen galvanik yang dijual, penting untuk mempertimbangkan beberapa faktor untuk memastikan perangkat yang dipilih memenuhi kebutuhan dan persyaratan tertentu:
Mengganti sensor DO galvanik dapat menjadi proses yang mudah yang dapat dilakukan siapa pun, asalkan mereka memiliki alat yang tepat dan mengikuti petunjuk produsen. Berikut adalah langkah-langkah yang harus diikuti:
Sebelum proses apa pun, penting untuk mengumpulkan semua alat yang diperlukan untuk pekerjaan tersebut. Ini termasuk:
Langkah-langkah untuk mengganti sensor oksigen terlarut galvanik:
Matikan daya
Sebelum memulai apa pun, pastikan daya ke sistem dimatikan untuk menghindari sengatan listrik atau kerusakan pada peralatan.
Lepas sensor lama
Lepaskan sensor lama dengan hati-hati dari lokasi pemasangannya menggunakan obeng atau kunci pas. Tarik sensor dengan lembut dari titik koneksinya.
Hubungkan sensor baru
Ambil sensor DO galvanik baru dan hubungkan dengan hati-hati ke kabel sistem sesuai dengan petunjuk produsen. Pastikan koneksi aman dan kencang untuk menghindari kebocoran atau kerusakan.
Kalibrasi sensor baru
Sebelum menggunakan sensor baru, pastikan untuk mengkalibrasinya sesuai dengan petunjuk produsen. Gunakan larutan kalibrasi dan ikuti prosedur yang direkomendasikan untuk pengukuran yang akurat dan tepat.
Isi ruang sensor
Isi ruang sensor dengan air suling atau sesuai dengan petunjuk produsen. Ini memastikan bahwa sensor beroperasi secara efektif dan memberikan pengukuran yang akurat.
Pasang sensor baru
Pasang sensor baru dengan hati-hati ke lokasi yang ditentukan dan pastikan terpasang dengan benar untuk menghindari gerakan atau kerusakan.
Nyalakan daya
Setelah semuanya selesai, nyalakan daya ke sistem dan pastikan sensor baru berfungsi dengan benar.
T1: Berapa lama sensor DO galvanik bertahan?
J1: Umumnya, sensor oksigen terlarut galvanik bertahan antara 6 bulan hingga 2 tahun. Namun, umur panjang sensor dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk kualitas sensor, aplikasi, dan kondisi lingkungan.
T2: Apa perbedaan antara sensor DO galvanik dan polarografik?
J2: Perbedaan utama antara sensor DO galvanik dan polarografik adalah metode yang digunakan untuk mengukur oksigen terlarut. Sensor DO galvanik menghasilkan tegangan kecil secara alami menggunakan reaksi kimia. Sementara itu, sensor DO polarografik membutuhkan tegangan eksternal untuk beroperasi.
T3: Apakah sensor DO galvanik kedap air?
J3: Ya, sensor DO galvanik dirancang agar kedap air. Mereka biasanya ditempatkan dalam wadah kedap air untuk melindungi komponen internal dari kerusakan air. Meskipun demikian, menjaga sensor tetap bersih dan bebas dari kotoran sangat penting untuk menjaga kemampuan kedap airnya.