(63159 produk tersedia)
Kimono adalah pakaian tradisional Jepang yang menyerupai jubah. Biasanya terbuat dari sutra dan dicirikan oleh lengan panjang dan desain yang dibungkus. Desain ini diikat dengan sabuk, yang dikenal sebagai obi. Kimono dikenakan untuk berbagai acara, termasuk festival, upacara, dan pakaian sehari-hari, dan sering kali menampilkan pola dan desain rumit yang memiliki makna budaya. Dalam mode kontemporer, kimono telah diadaptasi sebagai jaket atau jubah, mempertahankan gaya dan keanggunan khas dari pakaian aslinya. Berikut ini adalah beberapa jenis kimono.
Kimono Custom Hifu
Ini adalah kimono yang dibalut di tubuh, dan biasanya dikenakan pada musim dingin. Kimono hifu terbuat dari kain tebal dan dilapisi dengan fukuro. Kimono ini longgar, dan biasanya memiliki desain yang dibungkus. Diikat dengan obi (sabuk) dan dikenakan oleh pria dan wanita. Kimono hifu sering kali dilapisi di atas pakaian lain untuk menambah kehangatan dan kenyamanan selama cuaca dingin. Secara tradisional dikenakan untuk acara formal, acara khusus, atau pakaian sehari-hari, mencerminkan keanggunan dan makna budaya kimono dalam mode Jepang.
Kimono Custom Furisode
Ini adalah gaya kimono tradisional yang dicirikan oleh lengan panjang yang berayun. Kimono furisode terutama dikenakan oleh perempuan muda yang belum menikah di Jepang, dan lengan panjangnya adalah simbol masa muda dan status lajang. Lengannya sangat panjang, sering kali mencapai lantai saat pemakainya berdiri. Kimono ini biasanya terbuat dari sutra dan menampilkan pola-pola yang rumit dan cerah. Gaya ini dikenakan untuk acara formal seperti pernikahan, upacara minum teh, dan festival. Ini memiliki makna budaya yang signifikan dan merupakan representasi dari mode tradisional Jepang.
Kimono Custom Yukata
Ini adalah kimono kasual tradisional yang biasanya terbuat dari katun. Ini umumnya dikenakan di musim panas, sering kali untuk festival, pertunjukan kembang api, dan sebagai jubah yang nyaman di rumah. Tidak seperti kimono yang lebih formal, yukata lebih sederhana desainnya dan biasanya menampilkan gaya bungkus yang sederhana yang diikat dengan obi (sabuk). Kimono yukata hadir dalam berbagai warna dan pola, mulai dari motif klasik hingga desain modern. Mereka dihargai karena kemudahan pemakaian dan fleksibilitasnya, menjadikannya pilihan populer untuk pria dan wanita selama bulan-bulan yang lebih hangat.
Kimono Custom Tomesode
Jenis kimono ini adalah pakaian formal dan elegan yang dikenakan oleh wanita yang sudah menikah. Ini dibedakan dengan lengan yang lebih pendek dibandingkan dengan furisode dan hadir dalam dua jenis utama. Ini termasuk kimono berpola penuh, multi-warna dan kimono yang lebih lembut, berwarna tunggal. Tomesode biasanya dikenakan untuk pernikahan, upacara minum teh, dan acara formal lainnya. Ini dihiasi dengan pola-pola rumit yang biasanya ditempatkan di bawah pinggang. Ini untuk melambangkan status yang membumi dan sudah menikah. Kimono ini dikenakan dengan obi (sabuk) dan aksesori tradisional lainnya, mencerminkan warisan budaya dan tradisi yang dalam dalam mode Jepang.
Kimono Custom Uchikake
Ini adalah kimono yang disulam dengan kaya dan berhiaskan yang dikenakan di atas kimono biasa selama upacara pernikahan Jepang. Ini sering kali berwarna cerah dan dihiasi dengan desain rumit, yang dapat mencakup bunga, bangau, dan simbol keberuntungan lainnya. Desain ini biasanya tertutup di bagian depan dan dikenakan longgar di bahu. Kimono uchikake biasanya terbuat dari sutra dan tidak dikenakan di luar konteks pernikahan. Mereka adalah simbol kemakmuran, kebahagiaan, dan keberuntungan. Ini menjadikan mereka bagian penting dari pakaian pengantin tradisional Jepang.
Berbicara tentang desain, bahan, warna dan kombinasinya, pola, detail lengan, panjang, dan jenis obi memberikan tampilan unik pada kimono. Dalam banyak aspek, desain merupakan indikasi kuat status sosial, usia, dan kesempatan pemakainya dalam memakainya. Oleh karena itu, penting untuk memahami berbagai elemen desain yang membentuk kimono.
Bahan dan Kain
Desain kimono dimulai dengan pilihan bahan dan kain. Kain kimono tradisional meliputi sutra, katun, dan campuran sintetis. Sutra yang kaya sering digunakan untuk acara formal, memberikan nuansa dan draperi yang mewah. Kimono katun lebih kasual dan cocok untuk pakaian sehari-hari, menawarkan kenyamanan dan kemampuan bernapas. Campuran sintetis dapat meniru penampilan sutra atau katun sambil lebih terjangkau dan mudah dirawat.
Warna dan Kombinasi Warna
Warna memainkan peran penting dalam desain kimono. Setiap warna memiliki makna dan asosiasi tertentu. Misalnya, putih sering dikaitkan dengan kemurnian dan awal yang baru, sedangkan merah melambangkan kebahagiaan dan keberuntungan. Pilihan warna dapat mencerminkan kepribadian, musim, dan kesempatan pemakainya. Warna musiman seperti warna pastel di musim semi dan warna tanah yang cerah di musim gugur adalah hal yang umum. Kombinasi warna seimbang dengan cermat untuk menciptakan harmoni dan daya tarik estetika.
Pola dan Motif
Pengecatan dan motif adalah elemen penting dalam desain kimono. Pola tradisional meliputi bunga, burung, bentuk geometris, dan lanskap, masing-masing memiliki maknanya. Misalnya, bunga sakura (cherry blossom) melambangkan sifat kehidupan yang cepat berlalu, sedangkan bangau mewakili umur panjang dan keberuntungan. Pola sering ditempatkan secara strategis di berbagai bagian kimono, seperti lengan, ujung bawah, dan bagian belakang, untuk menciptakan desain yang kohesif dan bermakna. Beberapa pola dikhususkan untuk musim dan kesempatan tertentu, menambah pentingnya budaya mereka.
Desain Lengan
Desain lengan kimono bervariasi, berkontribusi pada estetika dan makna keseluruhan. Lengan panjang (tatewaku) dikaitkan dengan perempuan yang belum menikah dan sering dihiasi dengan pola-pola rumit. Lengan yang lebih pendek (hankake) lebih kasual dan cocok untuk pakaian sehari-hari. Desain lengan dapat mencakup sulaman, lukisan, atau pewarnaan, menunjukkan keahlian dan seni yang terlibat. Penempatan pola pada lengan dipertimbangkan dengan cermat untuk melengkapi gerakan pemakainya dan meningkatkan dampak visual kimono.
Obi dan Obiage
Obi (sabuk kimono) adalah titik fokus dalam desain kimono. Ini hadir dalam berbagai lebar, panjang, dan gaya, masing-masing cocok untuk berbagai jenis dan kesempatan kimono. Kimono formal seringkali membutuhkan obi yang lebih lebar dengan simpul yang rumit (musubi) yang bervariasi tergantung pada usia dan status pemakainya. Obiage, sabuk yang lebih kecil yang dikenakan di bawah obi, menambahkan lapisan desain tambahan dengan pola dan warnanya sendiri. Mencocokkan obi dan obiage dengan kimono sangat penting untuk mencapai tampilan yang seimbang dan harmonis.
Panjang dan Gaya Kimono
Panjang dan gaya kimono secara signifikan memengaruhi desain keseluruhannya. Kimono berukuran penuh (furisode) dicirikan oleh lengan panjang yang mengalir dan dikenakan untuk acara formal seperti pernikahan dan wisuda. Gaya yang lebih pendek, seperti yukata, lebih kasual dan cocok untuk festival musim panas dan pakaian sehari-hari. Yukata adalah kimono katun yang ringan yang sering dikenakan dengan obi sederhana dan aksesori minimal. Terlepas dari sifatnya yang kasual, yukata menawarkan berbagai macam pola dan warna, menjadikannya pilihan yang serbaguna dan bergaya untuk cuaca hangat.
Berikut adalah beberapa saran tentang cara memakai dan mencocokkan kimono dengan pakaian lain.
Tampilan Kasual Modern
Tampilan kasual modern adalah cara yang sempurna untuk memakai kimono untuk pertemuan santai atau hari keluar. Pasangkan jaket kimono dengan jeans slim-fit atau legging dan kaos polos atau tank top. Pakaian ini sangat cocok untuk hangout santai atau kencan kasual, dan juga cocok untuk pesta kasual. Untuk aksesoris, pasangkan pakaian dengan sepatu bot setinggi mata kaki atau sepatu kets, topi floppy, dan kalung atau gelang bertingkat. Topi floppy memberikan tampilan kasual pada pakaian, sementara kalung dan gelang bertingkat memberikan tampilan yang chic. Kimono akan dikenakan terbuka, memberikan tampilan santai pada pakaian.
Gaya Bohemian
Gaya Bohemian adalah cara unik untuk memakai kimono. Kimono dapat dikenakan di atas maxi dress atau rok yang mengalir dan crop top. Pakaian ini sangat cocok untuk festival musik, pesta musim panas, atau acara bertema Bohemian. Untuk aksesoris, pasangkan pakaian dengan sandal gladiator atau sepatu bot setinggi mata kaki, topi bertepi lebar, dan perhiasan chunky. Topi bertepi lebar dan perhiasan chunky memberikan tampilan Bohemian pada pakaian. Kimono akan dikenakan tertutup, memberikan tampilan yang canggih pada pakaian. Pilihan yang bagus adalah mendapatkan kimono bersulam custom untuk branding yang unik.
Tampilan Kota yang Chic
Tampilan kota yang chic adalah cara yang bagus untuk memakai kimono untuk hari di kantor atau malam di kota. Pasangkan kimono dengan gaun pas badan atau celana berpinggang tinggi dan blus. Pakaian ini sangat cocok untuk hari di kantor atau malam di kota. Untuk aksesoris, pasangkan pakaian dengan sepatu hak tinggi atau sepatu loafer, tas berstruktur, dan perhiasan minimalis. Tas berstruktur dan perhiasan minimalis memberikan tampilan kota pada pakaian. Kimono akan dikenakan terbuka, memberikan tampilan santai pada pakaian.
T1: Bagaimana cara seseorang memakai kimono?
J1: Langkahkan kaki ke dalam kimono dengan memegangnya di depan diri sendiri dan membungkus satu sisi ke sisi lainnya. Pastikan ujung bawahnya rata di bagian depan dan belakang. Selanjutnya, ikat bersama-sama dengan obi, sabuk lebar. Lipat obi menjadi dua dan bungkus di sekitar pinggang dua kali. Ikat simpul sederhana dan amankan dengan potongan tambahan yang dikenal sebagai obiage. Akhiri dengan papan obiita untuk struktur dan busur di bagian belakang.
T2: Bisakah seseorang memakai kimono dengan jeans?
J2: Ya, seseorang dapat memakai jaket kimono dengan jeans untuk gaya kasual dan kontemporer. Kombinasi ini menawarkan tampilan yang nyaman dan serbaguna yang sesuai untuk berbagai acara. Namun, memakai kimono penuh dengan jeans tidak pantas secara tradisional, tetapi jaket merupakan tambahan yang bagus untuk lemari pakaian seseorang.
T3: Apa nama bagian bawah kimono?
J3: Bagian bawah kimono disebut obi. Ini adalah sabuk lebar yang dikenakan di sekitar pinggang untuk mengamankan kimono dan memberikan bentuk. Obi biasanya terbuat dari kain mewah dan hadir dalam berbagai gaya, tergantung pada kesempatan dan preferensi pemakainya.
T4: Bagaimana cara seseorang berjalan dengan kimono?
J4: Saat berjalan dengan kimono, lakukan langkah-langkah kecil yang terukur untuk mempertahankan kesopanan dan penampilan pakaian. Jaga agar lengan dekat dengan tubuh dan hindari mengayunkannya terlalu banyak. Gaya berjalan ini membantu menjaga struktur kimono dan terlihat elegan dan tenang.
T5: Apa makna memakai kimono?
J5: Memakai kimono mewakili budaya dan tradisi Jepang, melambangkan keanggunan, keahlian, dan penghormatan terhadap warisan. Setiap kimono memiliki desain, warna, dan pola unik yang dapat menandakan musim, kesempatan, dan status sosial yang berbeda. Memakai kimono adalah ekspresi penghargaan atas sejarah Jepang dan praktik budayanya yang berkelanjutan.