(20068 produk tersedia)
Mesin cold forging adalah peralatan yang digunakan untuk membuat produk yang ditempa melalui proses cold forging. Produk yang ditempa menggunakan mesin cold forging biasanya disebut sebagai cold-forged parts. Produk ini umumnya terbuat dari logam lunak yang mudah dibentuk, seperti seng, kuningan, aluminium, dan lainnya.
Mesin cold forging hadir dalam berbagai jenis. Secara umum, jenis-jenis ini dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori utama berdasarkan prinsip dan mekanisme operasinya: mesin forging jenis punch, jenis impact, dan jenis rotary.
Jenis punch
Jenis mesin cold forging ini terutama memanfaatkan kekuatan punch untuk cold forging material dengan bentuk yang kompleks. Mesin ini umumnya terdiri dari dua bagian: bagian tetap dan bagian yang dapat bergerak. Bagian yang akan ditempa umumnya ditempatkan di bagian tetap, sedangkan punch/palu cold forging berada di bagian yang dapat bergerak. Ketika palu bergerak ke bawah, ia memberikan banyak kekuatan pada objek, sehingga mengubah bentuknya. Untuk mesin punch dan hammer mill, mereka terutama berfokus pada perubahan bentuk tanpa memotong atau merusak meteran dengan cara apa pun. Mereka mengolah logam dengan memanfaatkan palu yang terus menerus memukul ke bawah, sehingga membentuk kembali logam sesuai kebutuhan. Nama lain untuk jenis mesin forging ini termasuk drop and hammer forging presses.
Jenis impact
Mesin forging jenis impact bekerja berdasarkan prinsip memukul logam dengan cepat dan kemudian menekannya. Power hammer dan forging press jenis impact biasanya digunakan untuk proses cold forging. Perbedaan utama antara forging press dan power hammer adalah forging press jenis impact menggunakan udara atau hidrolik untuk memberikan kekuatan pada logam. Apa pun metode yang digunakan untuk menggerakkan palu ke bawah, hasilnya akan menjadi pembentukan kembali logam menjadi bentuk yang diinginkan. Keunikan mesin forging impact terletak pada fokusnya pada perubahan bentuk material yang ditempa dengan cepat dengan menerapkan dampak energi tinggi. Seringkali, jenis mesin forging ini digunakan ketika jenis material yang dibentuk kembali dianggap sebagai baja yang kuat. Baja cold-forged biasanya sangat kuat dan keras, sehingga cocok untuk berbagai alat dan peralatan.
Jenis rotary
Mesin forging rotary biasanya memanfaatkan kekuatan torsi untuk memutar dan membentuk kembali material. Mesin forging rotary sering dikaitkan langsung dengan pembentukan dan pembentukan kembali logam. Di sini, material yang ditempa sering ditempatkan ke dalam die. Torsi kemudian digunakan untuk memutar dan membentuk kembali material hingga mencapai bentuk yang diinginkan sesuai kebutuhan. Terkadang dikenal sebagai flow forging atau rotary swaging, teknik forging ini memanfaatkan kekuatan torsi dan rotasi untuk membentuk kembali material menjadi bentuk yang diinginkan. Karena fleksibilitasnya, mesin cold forging rotary digunakan untuk memproduksi berbagai produk, termasuk pengencang, komponen driveline, dan bahkan alat ortodonti.
Bagi pembeli yang ingin membeli mesin cold forging press, perkiraan sangat penting. Mereka ingin mengetahui apakah mesin tersebut dapat menangani kapasitas yang diinginkan. Mereka ingin mengetahui ukuran mesin dan apakah mesin tersebut akan muat di ruang workshop yang tersedia. Berikut adalah beberapa spesifikasi yang perlu dipertimbangkan saat membeli mesin cold-forming.
Mesin tersebut biasanya dilengkapi dengan peringkat daya 5,5 hingga 15 kw. Mesin hidrolik akan memiliki peringkat daya yang lebih besar karena menggunakan pompa hidrolik. Peringkat daya yang mendekati ujung bawah skala cocok untuk mesin yang melakukan tugas sederhana. Jika mesin akan membentuk logam yang sangat keras menjadi bagian yang kompleks, mesin tersebut membutuhkan lebih banyak daya. Peringkat daya yang lebih tinggi berarti mesin dapat menangani volume pekerjaan yang lebih tinggi dan melakukan lebih banyak pekerjaan dalam sehari.
Kapasitas mesin sering didefinisikan dalam tonase. Ini menunjukkan kekuatan tertinggi yang dapat diterapkan mesin untuk membentuk bagian logam menjadi bentuk yang diinginkan. Peringkat tonase bervariasi antara 30 ton hingga lebih dari 2000 ton. Peringkat tonase yang lebih tinggi berarti mesin dapat bekerja pada bagian logam yang lebih tebal.
Ukuran mesin forging sangat penting. Mesin tersebut membutuhkan ruang lantai yang cukup agar muat. Tinggi, lebar, dan kedalaman mesin bervariasi. Pembeli perlu melakukan pengukuran pada ruang workshop mereka dan membandingkannya dengan dimensi mesin. Penting juga untuk menilai berat mesin. Jika mesin besar dan berat, mesin tersebut membutuhkan transportasi khusus untuk mengantarkannya ke tujuan.
Karena mesin cold forging terdiri dari beberapa bagian mekanis, mesin tersebut perlu dilumasi secara teratur. Pelumasan mengurangi gesekan antara bagian yang bergerak, sehingga memperpanjang masa pakai mesin. Mesin forging yang beroperasi dalam jangka waktu lama tanpa pendinginan membutuhkan pasokan air atau pendingin cair yang konstan. Cairan membantu mengatur suhu mesin dan mencegah kepanasan. Karena mesin dioperasikan oleh manusia, pemeriksaan berkala pada mesin harus dilakukan untuk mengidentifikasi potensi bahaya. Setiap bagian yang longgar harus segera dikencangkan. Mesin harus dibersihkan untuk menghilangkan puing-puing setelah digunakan.
Kegunaan utama mesin cold forging adalah untuk membentuk logam pada suhu yang lebih rendah. Namun, itu hanyalah puncak gunung es. Berikut adalah beberapa kegunaan mesin ini dan industri yang mengandalkan cold forging.
Pembuatan pengencang:
Mesin cold forging digunakan untuk membuat sekrup, baut, dan mur. Berbagai desain dan konfigurasi dapat dicapai, seperti jarum, berulir penuh, berulir sebagian, runcing, bulat, atau dengan ujung persegi.
Beberapa mesin dirancang khusus untuk pengencang. Mereka dapat membuat lebih dari 15.000 buah per jam. Mesin khusus umumnya digunakan untuk membuat; namun, mesin cold forging baris untuk membuat pengencang lainnya seperti rivet, anchor, dan pengencang berulir juga digunakan.
Industri otomotif:
Produsen otomotif menggunakan mesin cold forging untuk memproduksi berbagai komponen otomotif seperti roda gigi, bushing, poros transmisi, poros engkol, dan bagian as. Bagian-bagian ini dibuat karena bagian-bagian tersebut kokoh dan dapat menahan benturan.
Ada juga mesin cold forging cincin, yang digunakan untuk membuat komponen melingkar seperti seal dan bantalan.
Industri kedirgantaraan:
Industri kedirgantaraan sangat bergantung pada cold forging untuk membuat pesawat terbang yang ringan dan komponen lainnya. Kekuatan dan ketahanan merupakan sifat penting yang dimiliki komponen cold-forged, sehingga lebih cocok untuk industri kedirgantaraan.
Beberapa mesin memiliki sistem CNC yang memberikan operator lebih banyak kontrol. Bagian dapat dibentuk dengan presisi untuk memenuhi persyaratan tertentu. Presisi ini adalah salah satu alasan mengapa produsen menggunakan mesin cold forging di industri kedirgantaraan. Semuanya harus sempurna untuk operasi yang aman.
Industri medis:
Industri medis juga mengandalkan cold forging untuk membuat jarum jahit, skalpel medis, dan alat medis lainnya.
Keunggulan cold forging adalah limbahnya sangat sedikit. Produk yang ditempa digunakan di semua industri dan aplikasi, mulai dari konstruksi hingga perlengkapan militer.
Barang yang ditempa memiliki kepadatan yang lebih tinggi daripada barang yang diproduksi menggunakan metode lain. Barang umum yang dibuat menggunakan cold forging adalah roda gigi, race bantalan, katup, sambungan, kunci, pin, kopling, dan flens.
Barang-barang ini sering digunakan di industri konstruksi, militer, otomotif, petrokimia, pembangkitan listrik, infrastruktur, dan pengiriman.
Kapasitas Produksi:
Pikirkan apa yang dapat dibuat mesin dalam waktu tertentu. Apakah mesin tersebut akan membuat cukup barang untuk memenuhi kebutuhan bisnis? Apakah mesin tersebut juga dapat menangani pertumbuhan di masa depan?
Kompatibilitas Material:
Pastikan mesin tersebut dapat bekerja dengan material yang akan digunakan untuk produksi.
Teknologi dan Otomatisasi:
Pertimbangkan tingkat teknologi dalam mesin, seperti kontrol otomatis dan pelacakan data. Otomatisasi yang lebih banyak dapat meningkatkan efisiensi.
Biaya dan ROI:
Pertimbangkan biaya awal mesin dengan pengembalian investasi jangka panjangnya. Perhatikan penggunaan energi, waktu henti, pemeliharaan, dan hasil untuk menilai profitabilitas.
Persyaratan Ruang:
Periksa apakah dimensi mesin akan muat dalam tata letak fasilitas yang direncanakan. Pertimbangkan akses untuk pemeliharaan dan masalah keselamatan juga.
Reputasi Supplier:
Teliti pemasok mesin dengan cermat sebelum melakukan pembelian. Verifikasi standar kualitas, sertifikasi, dan praktik manufaktur. Pilih perusahaan yang terbukti dengan jaringan dukungan yang kuat.
Ulasan Pengguna dan Referensi:
Saat mempertimbangkan pemasok tertentu, tinjau umpan balik dari pelanggan yang ada. Mintalah untuk menghubungi referensi pengguna untuk melakukan uji tuntas menyeluruh sebelum membeli.
Dengan mengevaluasi faktor-faktor kunci ini secara sistematis, mesin cold-forged yang paling sesuai dapat dipilih untuk memenuhi kebutuhan operasional yang unik secara efektif dan mempertahankan pertumbuhan bisnis jangka panjang.
Q1: Material apa yang cocok untuk mesin cold forging?
A1: Mesin cold forging biasanya digunakan dengan material ulet seperti logam dan paduan, termasuk baja karbon, aluminium, tembaga, magnesium, dll. Paduan kinerja tinggi seperti baja tahan karat juga dapat digunakan untuk aplikasi industri tertentu.
Q2: Jenis mesin cold forging apa yang biasa digunakan?
A2: Mesin cold forging rotary tanpa flash banyak digunakan di industri otomotif untuk memproduksi bagian kecil yang presisi tinggi.
Q3: Apakah teknologi komputer digunakan dalam mesin cold forging?
A3: Ya, mesin cold forging modern sering menggunakan teknologi komputer seperti computer numerical control (CNC) untuk kontrol dan otomatisasi yang tepat dalam proses forging.
Q4: Apakah mesin cold forged hemat energi?
A4: Umumnya, mesin cold forging lebih hemat energi daripada mesin hot forging. Hal ini karena mesin tersebut tidak memerlukan pemanasan logam yang mengonsumsi banyak energi.