(31374 produk tersedia)
Chiller untuk mesin cetak adalah peralatan penting yang menyerap panas dari mesin cetak untuk memastikan pengoperasiannya optimal. Ada beberapa jenis chiller yang umum digunakan di industri.
Chiller Absorpsi
Chiller absorpsi untuk mesin cetak digunakan untuk mendinginkan seluruh mesin cetak. Ia menggunakan panas dan listrik untuk beroperasi. Chiller ini memiliki dua komponen utama: generator penyerap dan kondensor. Ia beroperasi dengan memungkinkan larutan cair menyerap panas dari mesin cetak sambil menyerap uap air dari lingkungan. Panas yang dihasilkan dalam proses tersebut memungkinkan larutan menguap dan menyediakan air dingin. Uap kemudian dikondensasikan, dan panas diserap kembali untuk siklus berikutnya. Proses ini memungkinkan mesin untuk memanfaatkan panas buangan dari proses industri lainnya atau gas alam, uap, atau air panas.
Chiller Berpendingin Udara
Chiller berpendingin udara untuk mesin cetak menggunakan sistem refrigeran yang digerakkan oleh listrik untuk menghilangkan panas dari air. Ia memanfaatkan udara sekitar untuk menolak panas. Ia terdiri dari kompresor, kondensor, kumparan evaporator, dan katup ekspansi. Refrigeran dalam chiller mengalami perubahan fase - menguap dan menyerap panas dari mesin cetak, kemudian melepaskan panas ke udara saat mengembun. Seluruh proses ini terjadi dengan bantuan kipas yang menarik udara sekitar untuk meniup melalui kumparan. Chiller berpendingin udara sangat populer karena mudah dipasang, biaya pengoperasiannya rendah, dan hemat energi.
Chiller Berpendingin Air
Chiller berpendingin air untuk mesin cetak bekerja pada dasarnya dengan cara yang sama seperti chiller berpendingin udara. Perbedaan antara kedua mesin tersebut adalah chiller berpendingin air menggunakan air untuk menghilangkan panas. Chiller berpendingin air lebih efisien daripada chiller berpendingin udara dan memiliki kapasitas pendinginan yang lebih tinggi per ton. Ini karena air memiliki koefisien perpindahan panas yang lebih tinggi daripada udara. Chiller berpendingin air juga membutuhkan ruang yang lebih kecil daripada chiller berpendingin air karena kapasitas pendinginannya yang tinggi.
Chiller Laser
Chiller laser untuk mesin cetak mengatur suhu generator laser untuk mencegah panas berlebih. Ia bekerja dengan mengedarkan cairan pendingin (seringkali air atau etilen glikol) melalui sistem laser atau menggunakan sistem pendingin laser untuk menyerap panas berlebih. Ada dua sasis utama chiller laser. Mereka adalah: laser berpendingin udara yang menggunakan penukar panas dan udara sekitar, dan laser berpendingin air yang menggunakan heat sink dan langsung air untuk berfungsi. Chiller laser untuk mesin cetak mendukung fungsi laser optimal dan memastikan kualitas cetak yang konsisten dan tepat.
Secara umum, spesifikasi chiller ditentukan oleh jenis kompresor yang mereka miliki, kapasitas pendinginannya, dan fitur spesifik lainnya, seperti yang disebutkan di atas. Di sini, semua fitur ini akan dibahas secara mendalam:
Agar chiller dapat memberikan layanan andal selama bertahun-tahun, pemeliharaan rutin sangat penting. Ini membantu meningkatkan masa pakai mesin dan mencegah kerusakan yang tidak terduga. Berikut adalah beberapa tips penting untuk pemeliharaan chiller.
Secara umum, chiller untuk mesin cetak digunakan untuk menghilangkan panas dan menjaga suhu tertentu. Namun, mereka dapat digunakan secara berbeda di berbagai industri.
Industri Percetakan Offset:
Dalam industri percetakan offset, pencetak sering kali menggunakan chiller besar untuk mengontrol suhu tinta dan kertas. Ketika tinta dingin, ia tidak menyebar atau menodai kertas. Selain itu, kertas dingin tidak melengkung saat tinta diaplikasikan, yang menghasilkan hasil cetak yang bagus dan rata. Jadi, menjaga agar semuanya tetap dingin membantu pabrik percetakan offset menghasilkan hasil cetak berkualitas tinggi secara efisien.
Percetakan Fleksografi:
Dalam percetakan fleksografi, chiller digunakan untuk menjaga suhu pelat cetak dan tinta. Kontrol suhu yang tepat membantu menghindari viskositas tinta yang berlebihan. Selain itu, ini membantu memastikan kontraksi dan ekspansi pelat cetak yang stabil, yang mengarah pada kualitas cetak yang lebih baik dan proses pencetakan yang efisien.
Percetakan Rotari:
Secara umum, percetakan rotari mengacu pada teknik pencetakan yang menggunakan pelat cetak berbentuk gulungan. Chiller rotari dapat digunakan untuk mendinginkan silinder cetak secara efisien. Mereka membantu mengatur suhu pelat cetak dan tinta. Pada akhirnya, ini memastikan hasil cetak yang konsisten dan mencegah distorsi atau deformasi pelat.
Percetakan Digital:
Dalam percetakan digital, presisi dan teknologi adalah kunci. Chiller membantu mengatur suhu mesin cetak dan komponen, seperti kepala cetak. Ini membantu menjaga stabilitas dan keakuratan hasil cetak digital. Selain itu, kontrol suhu yang disediakan oleh printer dapat meningkatkan keandalan dan kinerja peralatan pencetakan digital.
Percetakan Sablon:
Percetakan sablon seringkali melibatkan penggunaan stensil untuk memindahkan tinta ke substrat. Pencetak sablon menggunakan chiller untuk mendinginkan layar cetak dan tinta. Dengan menjaga suhu optimal, mesin-mesin ini membantu mengontrol viskositas tinta dan mencegah layar cetak meregang atau berubah bentuk. Akibatnya, pencetak sablon mencapai akurasi, konsistensi, dan kualitas dalam proses pencetakan mereka.
Pembeli harus menentukan kapasitas pendinginan chiller yang dibutuhkan. Mereka dapat memperkirakan beban dengan menghitung luas area yang didinginkan dan panas yang dihasilkan oleh printer dan peralatan lainnya. Faktor tambahan termasuk mempertimbangkan faktor eksternal seperti suhu dan kelembapan sekitar. Pembeli harus mencari tanda-tanda keausan pada chiller, seperti karat, komponen yang rusak, dan kebocoran.
Semakin tinggi efisiensi energi chiller, semakin rendah biaya pengoperasiannya. Dengan demikian, pembeli harus memilih chiller yang memiliki efisiensi energi tinggi. Mereka dapat meningkatkan efisiensi dengan memastikan pemeliharaan yang tepat dan memilih model yang berukuran tepat. Untuk fasilitas cetak dengan kebutuhan pendinginan terpusat, chiller sentrifugal akan lebih cocok. Sebaliknya, chiller yang diserap akan menjadi pilihan yang lebih baik untuk fasilitas yang terletak di area dengan suhu sekitar yang tinggi dan akses ke sinar matahari. Selain itu, pembeli harus mempertimbangkan jenis refrigeran yang digunakan dalam chiller. Mereka harus memilih model yang menggunakan refrigeran ramah lingkungan. Pembeli juga harus mengevaluasi tingkat kebisingan chiller, dan jika mereka membeli chiller berpendingin udara, mereka harus memastikan tingkat kebisingannya berada dalam batas yang dapat diterima.
Pembeli juga harus mempertimbangkan jenis chiller yang sesuai dengan teknologi pencetakan mereka. Misalnya, printer litho inline membutuhkan jenis chiller yang berbeda dibandingkan dengan printer flekso. Selain itu, pembeli harus mempertimbangkan seberapa sering fasilitas cetak beroperasi. Jika fasilitas beroperasi terus menerus, mereka harus memilih chiller dengan komponen yang kuat dan berkinerja tinggi. Sebaliknya, jika fasilitas memiliki operasi yang terputus-putus, chiller dengan kapasitas sedang akan ideal. Untuk mencegah printer mengalami panas berlebih, pembeli harus memilih chiller dengan fitur gagal-aman seperti komponen yang berlebihan dan alarm titik set tinggi/rendah.
Karena pemasangan yang tidak tepat dapat berdampak negatif pada efisiensi dan kinerja chiller, pembeli harus berinvestasi dalam layanan pemasangan profesional. Selain itu, pembeli harus mencari chiller dengan komponen pemeliharaan yang mudah diakses seperti filter, kipas, dan kompresor. Untuk menghindari perbaikan dan waktu henti yang sering, pembeli harus memilih mesin dari merek yang sudah mapan yang terkenal dengan keandalannya. Pembeli juga harus memilih chiller yang memiliki kondensor berkualitas baik. Kondensor berkualitas baik sangat memengaruhi kinerja keseluruhan chiller.
T1: Apa tren di pasar chiller pencetakan?
A1: Tren pasar meliputi; chiller vertikal, peningkatan permintaan di berbagai industri pengguna akhir, chiller mesin cetak dingin berkinerja tinggi, dan pergeseran menuju solusi ramah lingkungan dan digitalisasi.
T2: Siapa saja produsen chiller pencetakan terkemuka?
A2: Pemain utama dalam produsen chiller pencetakan meliputi; GREE, Daikin, Trane, GEA Group, dan Emerson.
T3: Berapa ton nominal chiller?
A3: Dalam kebanyakan kasus, kapasitas chiller diukur dalam ton. Satu ton setara dengan 12.000 British thermal unit (BTU) per jam atau cukup energi untuk melelehkan satu ton es selama periode 24 jam. Kapasitas chiller dapat berkisar dari 20 hingga 400 ton untuk bangunan komersial.
T4: Berapa lama masa pakai chiller?
A4: Masa pakai rata-rata chiller pencetakan sekitar 15 hingga 20 tahun. Namun, beberapa mungkin bertahan hingga 25 tahun atau lebih dengan pemeliharaan rutin dan perawatan yang tepat.
T5: Dapatkah chiller pencetakan diganti dengan pendingin?
A5: Peran chiller pencetakan adalah untuk mengatur suhu mesin cetak untuk mencegah panas berlebih dan menjaga kualitas cetak yang konsisten. Meskipun pendingin juga dapat digunakan untuk mengontrol suhu, mereka mungkin tidak memiliki kapasitas yang sama untuk menangani panas yang dihasilkan oleh mesin cetak. Selain itu, mesin cetak dirancang untuk mengakomodasi chiller sehingga pemasangan pendingin mungkin tidak layak.