All categories
Featured selections
Trade Assurance
Buyer Central
Help Center
Get the app
Become a supplier

Payung jepang bambu

(397 produk tersedia)

Tentang payung jepang bambu

Jenis Payung Jepang Bambu

Payung Jepang bambu secara tradisional dikenal sebagai “wagasa”. Payung ini digunakan dalam upacara minum teh tradisional Jepang, festival, dan tarian, serta sebagai elemen dekoratif. Ada dua jenis bambu utama yang digunakan dalam pembuatan payung Jepang:

  • Payung bambu Oni:

    Bambu oni (bambu dash) kuat dan tebal. Bambu ini menghasilkan payung yang tahan terhadap angin kencang dan hujan deras. Bambu ini ideal untuk penggunaan praktis dalam cuaca badai atau daerah pesisir.

  • Payung bambu Madake:

    Bambu madake (bambu Jepang biasa) fleksibel dan berukuran sedang. Bambu ini menghasilkan payung yang perlu ditekuk tanpa patah. Bambu ini cocok untuk menahan sinar matahari dan hujan ringan. Fleksibilitasnya memungkinkan payung mudah dibuka dan ditutup.

Selain bambu yang digunakan, payung juga dapat diklasifikasikan berdasarkan bahan, metode konstruksi, dan penggunaan:

  • Bahan:

    Payung dapat memiliki kanopi yang terbuat dari kertas berminyak, kain, atau nilon. Kertas washi terbuat dari kulit kayu pohon murbei. Kertas ini kuat dan tahan air. Kainnya bisa katun atau poliester. Kain ini ringan dan tersedia dalam berbagai warna. Nilon tahan lama dan mudah dibawa.

  • Metode konstruksi:

    Ada dua metode utama untuk membuat jari-jari dan rusuk. Cara tradisional melibatkan tenun tangan. Metode ini menggunakan banyak bilah bambu tipis untuk menciptakan struktur yang kuat dan fleksibel. Metode modern menggunakan mesin untuk membuatnya lebih cepat dan murah.

  • Penggunaan:

    Ada dua jenis utama untuk penggunaan. Payung tradisional digunakan dalam upacara minum teh dan festival. Payung ini seringkali dekoratif dan menunjukkan budaya Jepang. Payung modern digunakan untuk berteduh dan hujan ringan. Payung ini dirancang agar ringan dan portabel untuk penggunaan sehari-hari.

Desain Payung Jepang Bambu

Desain payung Jepang bambu merupakan perpaduan antara estetika, fungsionalitas, dan simbolisme budaya. Setiap payung adalah mahakarya dengan pengerjaan yang cermat, teknik tradisional, dan perhatian terhadap detail yang telah diturunkan dari generasi ke generasi.

  • Bahan

    Salah satu kualitas paling luar biasa dari payung Jepang bambu adalah bahannya. Bambu, rumput yang fleksibel namun kokoh, membentuk kerangka atau jari-jari payung. Tergantung pada ukuran dan gayanya, bambu ini bisa dibuat dari berbagai jenis bambu. Kain yang digunakan dapat menahan hari hujan atau cerah. Payung tradisional menggunakan kertas berminyak, kain, atau sutra. Payung modern menggunakan bahan sintetis untuk daya tahan dan ketahanan cuaca yang lebih baik. Kertas berminyak diolah dengan minyak untuk membuatnya anti air dan memberikan translucence yang unik. Kain sutra atau katun menawarkan warna dan pola yang cerah.

  • Pengerjaan

    Pengerjaan sangat penting dalam pembuatan payung Jepang bambu. Pengrajin terampil dengan hati-hati membentuk bambu menjadi rusuk, memastikan payung akan membuka dan menutup dengan lancar. Rusuk ini ditenun bersama untuk membentuk bingkai yang kokoh. Kanopi kertas berminyak atau kain tradisional kemudian direntangkan di atas bingkai ini. Proses ini melibatkan pengukuran yang tepat dan ketegangan untuk memastikan payung seimbang dan fungsional. Pegangannya dibuat dari kayu atau bambu, dibentuk agar nyaman, dan seringkali dihiasi dengan desain yang rumit.

  • Warna dan Pola

    Pemilihan warna dan pola merupakan aspek desain penting dari payung Jepang bambu. Desain tradisional sering kali menampilkan motif yang terinspirasi alam seperti bunga sakura, gelombang, atau burung. Pola ini dapat dilukis tangan atau dicetak pada kertas atau kain. Warna dipilih untuk melengkapi signifikansi budaya dan daya tarik estetika payung. Misalnya, pola bunga sakura populer di musim semi, melambangkan keindahan hidup yang sementara.

  • Ukuran dan Bentuk

    Ukuran dan bentuk memengaruhi fungsionalitas dan tujuan payung Jepang bambu. Payung ini bervariasi dari yang kecil dan portabel yang digunakan oleh geisha atau peserta upacara minum teh hingga yang besar yang digunakan dalam festival atau acara luar ruangan. Bentuknya bisa cembung atau kubah, memengaruhi seberapa baik payung melindungi dari hujan atau sinar matahari. Payung yang dirancang dengan baik memberikan perlindungan optimal sekaligus mudah dibawa dan disimpan.

Singkatnya, desain payung Jepang bambu menggabungkan bahan, pengerjaan, warna, pola, ukuran, dan bentuk. Elemen-elemen ini menciptakan payung yang melindungi dari cuaca dan mewakili seni dan budaya Jepang.

Skenario Payung Jepang Bambu

  • Upacara minum teh

    Payung ini sering digunakan dalam upacara minum teh tradisional Jepang. Payung ini menciptakan suasana tenang dan anggun selama upacara. Desain yang halus dan bayangan lembut dari payung meningkatkan keindahan upacara minum teh.

  • Festival dan acara budaya

    Orang-orang menggunakan payung Jepang bambu di festival budaya. Mereka menggunakannya untuk pertunjukan tari tradisional, parade, dan stan pameran. Payung ini memamerkan warisan budaya negara yang kaya. Payung ini juga menambah keaslian dan daya tarik visual untuk perayaan.

  • Fotografi dan film

    Payung ini merupakan properti populer dalam fotografi dan film. Payung ini membantu menciptakan tampilan vintage atau eksotis. Payung ini sering kali ditampilkan dalam pemotretan mode, fotografi pernikahan, dan adegan film. Payung ini menambah kedalaman dan karakter pada visual.

  • Demonstrasi seni dan kerajinan tradisional

    Orang-orang menggunakan payung Jepang bambu dalam demonstrasi seni dan kerajinan tradisional. Payung ini menunjukkan bagaimana pengrajin membuat dan mendekorasi payung. Termasuk kaligrafi, melukis, dan pekerjaan kain sutra. Menggunakan payung dalam demonstrasi ini menunjukkan pentingnya budaya payung. Ini juga menunjukkan keterampilan yang terlibat dalam pembuatannya.

  • Taman dan lanskap

    Orang-orang meletakkan payung Jepang bambu di taman dan lanskap. Payung ini menambahkan sentuhan tradisional. Payung ini juga menciptakan area teduh untuk relaksasi. Payung ini menyatu dengan baik dengan taman bergaya Jepang. Payung ini juga menciptakan lingkungan yang damai dan harmonis.

  • Acara khusus dan pernikahan

    Orang-orang menggunakan payung Jepang bambu di pernikahan dan acara khusus lainnya. Payung ini merupakan simbol keanggunan dan kecanggihan. Payung ini sering digunakan sebagai elemen dekoratif. Payung ini juga digunakan dalam upacara luar ruangan dan sesi foto. Payung ini menambah sentuhan keanggunan dan romantisme pada acara tersebut.

Cara Memilih Payung Jepang Bambu

Pembeli grosir harus mempertimbangkan faktor-faktor ini saat memilih payung Jepang bambu untuk dijual kembali.

  • Target Pelanggan

    Ketahui kebutuhan dan preferensi pelanggan. Apakah mereka menginginkan desain tradisional atau modern? Apakah mereka menghargai seni atau membutuhkan payung tahan lama untuk acara luar ruangan?

  • Kualitas Konstruksi

    Periksa bambu dan kain yang digunakan dalam payung. Pilih payung dengan tulang punggung dan rusuk bambu yang kuat. Kainnya juga harus tahan air dan anti UV.

  • Berbagai Ukuran dan Desain

    Pilih pemasok yang menawarkan berbagai ukuran dan desain. Pilihan ini akan memungkinkan pembeli memiliki pilihan dan memenuhi berbagai kebutuhan pelanggan. Pertimbangkan warna dan pola populer di pasar target.

  • Daya Tahan dan Pemeliharaan

    Pertimbangkan masa pakai payung dan kebutuhan perawatannya. Pilih payung dengan rusuk yang kokoh dan kain tahan air. Selain itu, pilihlah payung yang tahan lama dan membutuhkan sedikit perawatan.

  • Keterampilan Pengrajin dan Keaslian Budaya

    Pilih pengrajin yang membuat payung. Pilih pengrajin yang menggunakan metode tradisional untuk memastikan keasliannya dan disukai oleh pelanggan yang menghargai budaya.

  • Kepatuhan dengan Standar Keselamatan

    Pastikan payung memenuhi standar keselamatan yang relevan. Periksa kestabilan bambu dan keamanan cat yang digunakan. Pilih bahan yang tidak beracun dan kokoh untuk payung.

Tanya Jawab

T1: Dapatkah payung Jepang bambu digunakan pada hari hujan?

J1: Payung Jepang bambu terutama dirancang untuk melindungi dari sinar matahari dan hujan ringan. Payung ini dapat menahan hujan singkat tetapi tidak boleh terkena hujan deras atau angin kencang, karena hal ini dapat merusak kain atau strukturnya.

T2: Bagaimana cara membuka dan menutup payung dengan benar?

J2: Untuk membuka payung Jepang bambu, pegang gagangnya dan tarik perlahan ke atas sambil menopang rusuk hingga mengembang sepenuhnya. Untuk menutup, balikkan prosesnya perlahan sambil memastikan rusuk menyusut secara merata.

T3: Berapa masa pakai payung Jepang bambu?

J3: Dengan perawatan dan pemeliharaan yang tepat, payung ini dapat bertahan selama beberapa tahun. Periksa secara berkala kerusakan, bersihkan setelah digunakan, dan simpan di dalam ruangan saat tidak digunakan untuk memperpanjang masa pakainya.

T4: Apakah payung Jepang bambu tahan angin?

J4: Payung ini tidak sepenuhnya tahan angin dan harus digunakan dalam kondisi cuaca ringan. Hindari menggunakannya dalam angin kencang untuk mencegah kerusakan atau kerusakan.

T5: Dapatkah seseorang mengganti kain pada payung?

J5: Ya, jika kainnya rusak atau usang, kainnya dapat diganti. Layanan perbaikan payung profesional dapat menutupi ulang payung dengan bahan tradisional, mengembalikan penampilan dan fungsinya.