All categories
Featured selections
Trade Assurance
Buyer Central
Help Center
Get the app
Become a supplier

Pakaian arab mens

(2197 produk tersedia)

Tentang pakaian arab mens

Jenis Pakaian Pria Arab

Pakaian pria Arab hadir dalam berbagai gaya dan jenis. Masing-masing memiliki makna budaya dan karakteristik praktis yang unik. Berikut adalah uraian beberapa jenis yang paling umum:

  • Kandura

    Kandura, juga dikenal sebagai dishdasha atau ghutrah, adalah jubah panjang dan longgar yang dikenakan oleh pria di banyak negara Arab. Biasanya berwarna putih tetapi dapat ditemukan dalam warna lain seperti biru atau cokelat. Kandura dikenakan di negara-negara GCC (Dewan Kerjasama Teluk) seperti UEA, Arab Saudi, dan Kuwait. Didesain agar pemakainya tetap sejuk di iklim panas. Ini adalah simbol kesopanan dan tradisi. Sering kali disertai dengan penutup kepala yang dikenal sebagai ghutrah atau keffiyeh, yang dipegang di tempatnya oleh agal (tali hitam).

  • Thobe

    Thobe, atau thob, mirip dengan Kandura tetapi memiliki variasi dalam gaya dan desain tergantung pada negaranya. Ini adalah tunik panjang yang dikenakan di atas celana longgar. Thobe lazim di negara-negara seperti Arab Saudi, Yordania, dan Mesir. Biasanya dikenakan dalam warna solid dan bisa lebih formal, sering menampilkan sulaman atau elemen dekoratif. Thobe nyaman dan cocok untuk berbagai acara, dari pakaian sehari-hari hingga acara formal.

  • Sirwal

    Sirwal, juga dikenal sebagai shalwar, adalah celana longgar yang dikenakan oleh pria di seluruh dunia Arab. Sering kali dikenakan di bawah tunik atau kemeja panjang dan memberikan kenyamanan dan kemudahan pergerakan. Sirwal dapat dibuat dari berbagai kain, termasuk katun, sutra, atau wol, dan mungkin memiliki pinggang elastis atau berikat pinggang. Mereka adalah bagian penting dari pakaian tradisional pria Arab dan cocok untuk pengaturan kasual dan formal.

  • Ghutrah dan Agal

    Ghutrah adalah penutup kepala tradisional yang dikenakan oleh pria Arab. Biasanya terbuat dari katun dan hadir dalam warna putih atau pola kotak-kotak. Ghutrah dibentangkan di atas kepala dan dipegang di tempatnya oleh agal, tali hitam. Pakaian ini lebih umum di negara-negara Teluk. Kombinasi ghutrah dan agal berfungsi sebagai perlindungan dari matahari dan pasir dan merupakan simbol identitas budaya dan warisan.

  • Bisht

    Bisht adalah jubah tradisional yang dikenakan di atas thobe atau kandura selama acara khusus seperti pernikahan, upacara keagamaan, atau acara formal. Biasanya terbuat dari wol ringan dan mengalir atau bulu unta dan hadir dalam warna seperti hitam, cokelat, atau krem. Bisht mungkin memiliki pinggiran emas atau perak di sepanjang tepinya. Ini menandakan kehormatan dan rasa hormat dan dikaitkan dengan kemewahan dan status.

  • Jubba atau Khuff

    Jubba adalah jubah panjang dan longgar yang mirip dengan thobe tetapi sering kali lebih berwarna-warni dan dihiasi dengan desain dan pola yang rumit. Ini lazim di negara-negara Afrika Utara seperti Maroko dan Aljazair. Jubba dikenakan untuk acara kasual dan formal dan mewakili warisan budaya dan identitas. Khuff, di sisi lain, adalah sandal kulit tradisional yang dikenakan dengan jubba atau thobe, memberikan kenyamanan dan gaya.

Desain Pakaian Pria Arab

Desain pakaian pria Arab beragam dan mencerminkan budaya, tradisi, dan lingkungan dunia berbahasa Arab yang kaya. Berikut adalah beberapa elemen desain utama:

  • Gaya

    Gaya pakaian pria Arab sering kali longgar dan mengalir. Ini untuk mengatasi iklim panas. Pakaian tradisional termasuk thobe atau dishdasha, jubah putih panjang yang dikenakan oleh pria di banyak negara Teluk. Keffiyeh, penutup kepala, adalah bagian penting lainnya. Ini menawarkan perlindungan dari matahari dan pasir. Di Afrika Utara, djellaba, dengan tudungnya, adalah hal yang umum. Ini memberikan kesopanan dan kehangatan. Pilihan warna dan kain dapat menunjukkan status sosial atau profesi. Misalnya, individu yang lebih kaya mungkin mengenakan desain yang lebih rumit atau bahan yang lebih halus seperti sutra.

  • Warna

    Warna memainkan peran penting dalam pakaian pria Arab. Putih adalah warna yang paling umum untuk pakaian tradisional seperti thobe. Pilihan ini praktis di iklim panas. Ini memantulkan sinar matahari dan membuat pemakainya tetap sejuk. Warna lain seperti hitam, biru, dan cokelat juga populer. Mereka dapat menandakan hal yang berbeda. Thobe hitam sering dikenakan di daerah yang lebih dingin. Biru dan cokelat mungkin lebih praktis untuk pekerjaan sehari-hari. Selain itu, pinggiran atau pola berwarna dapat menunjukkan afiliasi suku atau wilayah. Mereka menambahkan lapisan identitas budaya pada pakaian tersebut.

  • Kain

    Pilihan kain pakaian pria Arab sangat penting. Katun adalah yang paling umum untuk pakaian sehari-hari. Ini karena sifatnya yang bernapas dan nyaman di iklim panas. Sutera adalah pilihan lainnya. Ini disukai karena kemewahan dan kelembutannya. Wol, meskipun kurang umum, memberikan kehangatan di daerah yang lebih dingin. Campuran sintetis semakin populer. Mereka menawarkan daya tahan dan kemudahan perawatan. Setiap kain memiliki manfaatnya. Misalnya, katun praktis untuk penggunaan sehari-hari. Sutera menambah keanggunan untuk acara khusus. Wol menawarkan kenyamanan, dan sintetis memberikan kemudahan.

  • Pola

    Pola dalam pakaian pria Arab sering kali mencerminkan pengaruh budaya dan regional. Warna solid populer, terutama di Negara-negara Teluk. Namun, mereka biasanya menampilkan pola halus seperti garis-garis atau kotak-kotak. Pakaian tradisional seperti thobe mungkin memiliki detail bordir. Ini sering ditemukan di kerah atau manset. Di Afrika Utara, pola yang lebih kompleks adalah hal yang umum. Mereka meliputi bentuk geometris dan warna-warna cerah. Pola dapat menandakan afiliasi suku atau keluarga. Mereka menambahkan lapisan identitas pada pakaian tersebut. Selain itu, beberapa desain modern menggabungkan pengaruh Barat. Ini mengarah pada perpaduan motif tradisional dan kontemporer.

  • Fitur Inovatif

    Fitur inovatif dalam pakaian pria Arab sedang membentuk kembali tradisi. Tekstil pintar mendapatkan daya tarik. Mereka mengintegrasikan teknologi untuk kenyamanan dan kemudahan. Misalnya, beberapa thobe sekarang memiliki sistem pendingin yang tertanam. Ini memberikan kelegaan di iklim panas. Personalisasi adalah fitur utama lainnya. Dengan platform online, pria dapat mendesain pakaian Arab mereka sendiri. Mereka memilih kain, warna, dan gaya. Ini memastikan kesesuaian yang sempurna dan sentuhan pribadi. Selain itu, bahan yang berkelanjutan menjadi semakin populer. Kain ramah lingkungan seperti katun organik digunakan lebih sering. Inovasi ini meningkatkan kenyamanan, gaya, dan keberlanjutan.

Saran Memakai/Mencocokkan Pakaian Pria Arab

Dalam hal pakaian tradisional pria Arab, ada beberapa bagian penting yang penting untuk lemari pakaian. Ini termasuk thobe, atau tunik panjang; ghutrah atau keffiyeh, yang merupakan penutup kepala; dan bisht, yang merupakan jubah formal. Setiap item ini memiliki gaya uniknya sendiri dan dapat dikenakan dengan cara yang berbeda, tergantung pada kesempatan.

Thobe adalah pakaian serbaguna yang dapat dipadukan dengan gaya kasual atau formal, tergantung pada acara tersebut. Untuk tampilan kasual, dapat dikenakan dengan sandal dan jam tangan sederhana. Untuk menata pakaian tersebut untuk acara formal, memasangkan thobe dengan bisht, sepatu pantofel, dan jam tangan berkualitas baik adalah hal yang penting.

Ghutrah atau keffiyeh dapat ditata dengan cara yang berbeda, tergantung pada preferensi pribadi dan cuaca. Biasanya dikenakan dilipat menjadi segitiga dan ditempatkan di kepala dengan kedua ujungnya menggantung ke bawah di depan dan belakang. Kedua ujungnya kemudian diikat dengan agal, ikat kepala tali hitam. Dalam cuaca yang lebih hangat, ghutrah dapat dikenakan dengan lebih longgar, dengan ujungnya terjuntai di bahu. Sebaliknya, selama cuaca yang lebih dingin, itu diikat lebih aman untuk memberikan kehangatan tambahan.

Mencocokkan warna dan pola yang tepat sangat penting ketika menggabungkan bagian-bagian ini ke dalam sebuah pakaian. Warna netral seperti putih, hitam, dan abu-abu selalu merupakan pilihan yang aman dan dapat dengan mudah dipadukan dengan berbagai aksesori dan alas kaki. Warna berani seperti biru dan hijau dapat menambahkan sentuhan kepribadian dan gaya pada thobe, dan thobe berpola dapat membuat pernyataan dengan sendirinya.

Alas kaki adalah aspek penting lainnya dari mode tradisional pria Arab. Sandal adalah pilihan populer untuk pakaian sehari-hari, sementara sepatu pantofel lebih disukai untuk acara formal. Jenis sepatu dapat secara signifikan memengaruhi tampilan keseluruhan sebuah pakaian, jadi memilih gaya yang melengkapi thobe adalah hal yang penting.

Aksesori juga memainkan peran penting dalam melengkapi pakaian pria Arab. Jam tangan, ikat pinggang, dan perhiasan dapat menambahkan sentuhan kecanggihan dan gaya pribadi. Saat memilih aksesori, penting untuk mempertimbangkan kompatibilitasnya dengan sisa pakaian untuk mendapatkan tampilan yang kohesif.

Tanya Jawab

Q1: Apa nama pakaian tradisional pria Arab?

A1: Pakaian tradisional pria Arab meliputi berbagai pakaian, seperti dishdasha atau kandura (jubah panjang), ghutrah atau keffiyeh (penutup kepala), dan bisht (jubah). Pakaian ini bervariasi berdasarkan negara dan wilayah, mencerminkan perbedaan budaya dan iklim.

Q2: Apa yang dikenakan pria Arab di kepala mereka?

A2: Pria Arab biasanya mengenakan penutup kepala yang dikenal sebagai ghutrah atau keffiyeh. Ini biasanya terbuat dari katun dan hadir dalam berbagai warna dan pola. Mereka dipegang di tempatnya oleh agal, tali hitam. Gaya penutup kepala dapat bervariasi berdasarkan preferensi budaya dan regional.

Q3: Apa pakaian tradisional untuk pria di Arab Saudi?

A3: Di Arab Saudi, pria secara tradisional mengenakan jubah putih panjang yang disebut thobe atau dishdasha. Sering kali disertai dengan ghutrah atau keffiyeh di kepala. Dalam pengaturan formal, pria mungkin mengenakan bisht, jubah yang menambah lapisan keanggunan pada pakaian mereka.

Q4: Apa yang dikenakan pria Arab di bawah pakaian mereka?

A4: Di bawah pakaian tradisional mereka, pria Arab sering mengenakan pakaian dalam yang sederhana dan nyaman. Dalam beberapa kasus, mereka mungkin mengenakan dishdasha pendek atau tunik yang dikenal sebagai "kurta" di bawah jubah luar mereka untuk kenyamanan tambahan.

Q5: Mengapa pakaian pria Arab memiliki saku?

A5: Meskipun jubah tradisional pria Arab seperti thobe atau kandura mungkin tidak selalu memiliki saku, versi modern dari pakaian ini sering kali menyertakannya untuk tujuan praktis. Saku sangat penting untuk membawa barang-barang sehari-hari seperti ponsel, dompet, dan kunci, terutama di lingkungan perkotaan kontemporer.