(2145 produk tersedia)
Perangkat encoder mengubah sinyal video analog menjadi format digital seperti streaming IP dan perekaman. Mereka mengompres video untuk penggunaan bandwidth yang efisien sambil mempertahankan kualitas yang sangat baik. Encoder ini menjembatani kesenjangan antara sistem CCTV analog tradisional dan teknologi pengawasan berbasis IP modern.
Encoder multichannel:
Encoder video multichannel dapat mengkodekan beberapa umpan kamera analog menjadi aliran digital dalam satu perangkat. Peralatan ini dapat mengonversi banyak saluran sekaligus, dari beberapa hingga lebih dari seratus, tergantung pada spesifikasi model. Encoder analog ke digital multichannel ini sering digunakan untuk memodernisasi sistem pengawasan besar yang masih menggunakan kamera analog. Dengan mengkodekan beberapa kamera secara bersamaan, konversi dari CCTV analog ke sistem pengawasan berbasis IP sepenuhnya menjadi lebih mudah dan lebih hemat biaya.
Encoder hibrida:
Encoder hibrida adalah sistem yang dapat mengkodekan sumber video analog dan digital secara bersamaan. Model encoder ini memiliki modul encoding terpisah untuk input digital dan analog. Encoder ini berguna untuk sistem pengawasan di mana beberapa umpan kamera adalah kamera IP digital sementara yang lain masih analog. Menggunakan encoder hibrida memungkinkan sistem seperti itu untuk bekerja bersama secara mulus. Mengganti semua kamera analog sekaligus tidak diperlukan karena teknologi encoder hibrida akan menjaga semuanya kompatibel untuk sementara waktu.
Encoder berbasis edge:
Encoder edge mengacu pada encoder video IP yang disematkan langsung dalam kamera analog di lokasinya. Perangkat ini dapat mengubah sinyal analog ke digital tepat di mana kamera berada. Menggunakan encoder berbasis edge lebih efisien untuk sistem pengawasan yang menggunakan banyak kamera karena mengurangi jumlah video analog yang perlu ditransmisikan melalui jaringan. Encoder mendigitalkan video di tempat, menghemat bandwidth dan mengoptimalkan sumber daya sistem.
Encoder megapiksel:
Encoder video megapiksel secara eksplisit dirancang untuk memberikan output resolusi tinggi, mungkin 1080p atau lebih tinggi. Model encoder analog-ke-IP definisi tinggi ini ideal untuk aplikasi pengawasan modern yang membutuhkan kejelasan untuk menangkap detail rumit seperti pelat nomor atau pengenalan wajah secara akurat. Menghubungkan encoder ini ke kamera analog definisi tinggi yang ada memungkinkan umpan video resolusi tinggi untuk di-digitalkan dan ditransmisikan melalui jaringan IP.
Fungsi utama encoder analog ke IP adalah untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital. Fitur meliputi;
Saluran Input Ganda
Encoder memiliki banyak saluran input yang memungkinkan encoding simultan dari berbagai kamera analog ke kamera IP. Banyak saluran input menghemat waktu dan meningkatkan efisiensi karena banyak kamera dapat ditambahkan ke jaringan sekaligus.
Format kompresi
Untuk mengurangi bandwidth dan menghemat ruang penyimpanan, encoder menggunakan banyak format kompresi seperti H.264, H.265, dan MJPEG.
Aliran output ganda
Untuk manajemen video yang efektif, decoder membuat beberapa aliran output secara bersamaan. Aliran ini memungkinkan penayangan langsung, perekaman, dan pemutaran kembali rekaman pengawasan.
Interoperabilitas kontrol
Decoder ini mengonversi rekaman dari kamera analog sehingga dapat digunakan dan dipahami oleh sistem CCTV non-analog. Ini membantu pengguna dan manajer sistem untuk melihat dan mengelola rekaman video dari kamera analog menggunakan NVR digital.
Desain responsif
Sistem video IP harus mudah dikelola menggunakan perangkat apa pun, termasuk komputer, smartphone, dan tablet. Hal ini memungkinkan penayangan video langsung dari perangkat apa pun, di mana pun.
Keamanan jaringan
Untuk melindungi rekaman pengawasan video dari peretas dan pengguna yang tidak sah, encoder menggunakan metode seperti koneksi yang aman, kata sandi yang kuat, dan kontrol akses pengguna.
Kemampuan audio
Memiliki fitur bicara dua arah memungkinkan penjaga dan petugas keamanan untuk berbicara dengan operator kamera, atau mereka dapat mendengarkan apa yang terjadi di lokasi kamera. Ini membantu menyelesaikan masalah dengan cepat.
Kontrol PTZ
Kamera analog dengan kemampuan pan, tilt, dan zoom dapat dikendalikan dari jarak jauh menggunakan encoder. Ini memastikan cakupan maksimal dari area yang dipantau.
Encoder video analog ke IP memungkinkan pengguna untuk membuat sistem pengawasan yang fleksibel dan skalabel yang memaksimalkan kegunaan dan nilai infrastruktur analog yang ada. Encoder ini menghubungkan kamera analog ke jaringan IP, memberikan solusi hemat biaya untuk meningkatkan sistem keamanan. Aplikasi utama meliputi;
Memahami Persyaratan:
Prioritaskan pemahaman kebutuhan sistem. Ini termasuk mengidentifikasi jumlah kamera analog yang perlu dihubungkan ke jaringan IP, serta spesifikasi area pengawasan. Pertimbangkan kualitas video yang diperlukan, kemampuan bitrate maksimum encoder, format kompresinya, dan kebutuhan saluran audio.
Periksa Kompatibilitas Encoder:
Klien harus memastikan encoder kompatibel dengan kamera CCTV yang ada, infrastruktur jaringan IP, dan perangkat lunak manajemen video (VMS) atau solusi perekaman mereka. Ini melibatkan mendapatkan spesifikasi teknis encoder dan standar kompatibilitas dan membandingkannya dengan komponen sistem saat ini.
Pertimbangkan Skalabilitas:
Mereka harus mempertimbangkan kebutuhan ekspansi di masa depan dan memilih encoder yang dapat mengakomodasi kamera tambahan atau kebutuhan bandwidth yang meningkat jika perlu. Ini melibatkan mengevaluasi potensi pertumbuhan sistem pengawasan dan kemampuan encoder untuk beradaptasi dengan persyaratan yang berubah.
Evaluasi Fitur Encoder:
Klien harus menilai fitur yang ditawarkan oleh encoder, seperti format kompresi video, resolusi, bitrate, kemampuan encoding audio, dan fungsi tambahan seperti deteksi gerakan, input alarm, atau akses jarak jauh. Ini melibatkan penelitian berbagai model encoder dan spesifikasinya untuk memenuhi kebutuhan pengawasan mereka secara efektif.
Tinjau Tindakan Keamanan Encoder:
Mereka harus memastikan encoder memiliki tindakan keamanan yang kuat untuk melindungi aliran video dan mencegah akses yang tidak sah. Ini termasuk fitur seperti protokol transmisi yang aman (misalnya, HTTPS, RTSP/RTP), mekanisme autentikasi pengguna, opsi enkripsi, dan tindakan untuk mencegah pemalsuan atau penyadapan data video.
Pertimbangkan Dukungan Teknis dan Layanan:
Klien harus mempertimbangkan layanan dukungan teknis yang disediakan oleh produsen atau vendor encoder. Ini termasuk memastikan dukungan yang memadai tersedia untuk instalasi, konfigurasi, pemecahan masalah, dan pemeliharaan encoder untuk memastikan pengoperasian yang lancar dan resolusi cepat untuk masalah yang mungkin muncul.
Anggaran:
Setelah mempertimbangkan faktor-faktor di atas, mereka harus membandingkan harga dari berbagai pemasok sambil mempertimbangkan kualitas dan keandalan encoder. Klien harus memilih pemasok dengan reputasi yang baik dan ulasan positif untuk memastikan layanan dan dukungan yang memuaskan.
Q1: Apa tujuan utama dari encoder analog ke IP?
A1: Tujuan utama encoder analog ke IP adalah untuk mengubah sinyal analog tradisional menjadi bentuk digital. Ini sangat penting untuk sistem seperti CCTV, di mana pemrosesan dan transmisi digital menawarkan manfaat seperti skalabilitas yang lebih besar, integrasi dengan sistem digital lainnya, dan akses ke fitur seperti analitik video yang tidak mungkin dilakukan dengan teknologi analog.
Q2: Bisakah seseorang menggunakan encoder untuk mengonversi video?
A2: Ya, encoder video dapat mengonversi video dari sumber apa pun (seperti kamera atau umpan CCTV) menjadi aliran IP. Inilah yang dirancang encoder untuk konversi - mengambil sinyal video (seringkali dari sumber analog seperti kamera CCTV) dan mengkodekannya sehingga dapat ditransmisikan melalui jaringan IP (seperti Internet) dalam format digital (seperti H.264 atau H.265) yang cocok untuk streaming atau perekaman.
Q3: Apa saja manfaat menggunakan encoder?
A3: Beberapa manfaat menggunakan encoder untuk mengonversi sinyal meliputi; peningkatan keamanan dan keselamatan data, peningkatan efisiensi bandwidth, redundansi server dan penyimpanan, dan kecepatan transmisi data yang lebih cepat.